Kamis, 13 Maret 2014

MEMAHAMI DAN MENYIKAPI DARI LINGKUNGAN YANG SESAT


Bagi kaum Muslim, memahami yang sesat termasuk hal yang pokok dalam masalah agama. Setiap hari, dalam shalat, mereka wajib berdoa untuk dijauhkan dari jalan orang-orang yang dimurkai Allah (al-maghdhub) dan juga jalan orang-orang yang sesat (al-dhaallin). Jalan yang sesat adalah jalan yang menyimpang dari jalan yang lurus.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Rasulullah saw dikabarkan pernah menggambar sebuah garis lurus di hadapan pada sahabat beliau.  Nabi berkata bersabda: “Inilah jalan Allah yang lurus” (haadzaa shiraathullaahi mustaqiimaa). Lalu, pada garis lurus itu, beliau menggambar garis yang menyimpang ke kiri dan ke kanan. Beliau katakan:  “haadzihis subul mutafarriqatun; ‘alaa kulli sabiilin minhaa syaithaanun yad’uw ilaihi.” Lalu, beliau membaca ayat al-Quran:  “wa anna hadza shirathiy mustaqiiman fattabi’uuhu wa laa tattabi’u as-subula fatafarraqa bikum ‘an sabiilihi.”.
Jadi, setiap Muslim wajib memahami, mana jalan yang lurus (shirathal mustaqim) dan mana jalan yang sesat. Di jalan sesat itulah, kata Nabi saw, ada setan yang selalu berusaha menyeret orang Muslim ke jalan setan, atau jalan sesat itu.  Orang yang sesat ada dua jenis, yakni yang sesat secara sengaja dan yang sesat karena bodoh. “Karena sesungguhnya mereka mendapati bapak-bapak mereka dalam keadaan sesat; lalu mereka sangat tergesa-gesa mengikuti jalan hidup bapak-bapak mereka itu.” (QS ash-Shaffat: 69-70).
Ada juga  orang-orang yang di akhirat dijebloskan ke neraka, karena tersesat hidunya di dunia. Mereka hanya ikut-ikutan secara membabi buta kepada para pemimpin mereka yang sesat. Apapun yang dikatakan dan dikerjakan pemimpinnya diikuti, tanpa mau berpikir dan mencari kebenaran. Penghuni neraka itu berkata: “Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah mentaati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar). Ya Tuhan kami, timpakanlah kepada mereka azab dua kali lipat dan laknatlah mereka dengan laknat yang besar.” (QS al-Ahzab: 67-68).
Ada orang-orang bodoh dan tidak mau menuntut ilmu yang kemudian tersesat, karena hanya ikut-ikutan pada tradisi nenek moyangnya yang juga tersesat. (Lihat, QS az-Zukhruf: 21-23). Mereka tidak mau berpikir dan mencari kebenaran dengan sungguh-sungguh. Padahal, mereka dikaruniai akal untuk membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Manusia-manusia seperti ini pun tak lepas dari azab Allah SWT. Dan mereka (penghuni neraka) itu berkata, andaikan kami dulu mau mendengar dan mau berpikir, maka kami tidak akan menjadi penghuni neraka Sa’ir.” (QS al-Mulk: 10).
Manusia yang tahu jalan yang benar, tetapi karena godaan hawa nafsu dan kecanggihan tipu daya setan, maka mereka menolak jalan yang benar, itu adalah sesat. Contoh yang jelas adalah kasus Iblis yang menolak perintah Allah karena kesombongan. Iblis adalah contoh utama dalam hal ini. Iblis tahu benar bahwa yang dilakukannya – membangkang perintah Allah SWT  adalah salah. Tapi, karena api kedengkian membakar dirinya, maka ia memilih jalan sesat dengan sadar. Ia berani membangkang perintah Allah karena kesombohan dan kedengkian. Begitu banyak jerat-jerat ditabur setan untuk menjerat manusia ke jalan sesat. Karena itu, kiat sederhana untuk selamat dari jalan sesat adalah mengikuti petunjuk Allah SWT. “Lalu barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, ia tidak akan tersesat dan tidak akan celaka.” (QS Thaha: 123).
Islam merupakan satu-satunya agama yang diakui keabsahannya oleh Allah SWT. (QS ali Imran:19). Dan barangsiapa yang mencari agama selain Islam, maka tidak akan diterima oleh Allah dan di akhirat termasuk orang-orang yang ragu. (QS Ali Imran:85).
Kriteria paham/aliran sesat yang dirumuskan Majelis Ulama Indonesia sudah memadai untuk dijadikan pegangan dan pedoman :
(1)  Mengingkari salah satu rukun iman dan rukun Islam
(2) Meyakini/mengikuti aqidah yg tidak sesuai dg adalli syar’i (al-Quran & as Sunnah)
(3)  Meyakini turunnya wahyu sesudah al-Qur’an
(4)  Mengingkari autentitas dan kebenaran al-Quran
(5)  Menafsirkan al-Quran yg tidak berdasarkan kaidah-kaidah tafsir
(6)  Mengingkari kedudukan hadits nabi sebagai sumber ajaran Islam
(7)  Menghina, melecehkan/ atau merendahkan Nabi dan Rosul
(8)  Mengingkari Nabi Muhammad SAW. sebagai Nabi dan Rasul terakhir
  (9) Mengubah, menambah dan mengurangi pokok-pokok ibadah yang telah  ditetapkan syari’at
(10) Mengkafirkan sesama muslim tanpa dalil syar’i.
Cara menyikapi dan menghindari lingkungan yang sesat :
v Berpegang teguh pada rukun iman dan takwa kepada Allah SWT.
v Melaksanakan rukun islam dan juga sunnahnya
v Berpikirlah dengan matang
v Apabila melenceng dari Al Quran dan Hadits, segera hindari dan jauhi
v Analisis orang yang meragukan dan jangan mudah percaya dengan orang  asing
v Ikhtiar dan berusaha
v Berdoa meminta perlindungan kepada Allah dari setan, iblis serta makhluk lain









Rabu, 29 Januari 2014

MEMBENTUK KARAKTER UNTUK MENJADIKAN PELAJAR YANG UNGGUL DAN BERPRESTASI

Karakter berasal dari bahasa Yunani yang berarti “to mark” atau menandai dan memfokuskan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku, sehingga orang yang tidak jujur, kejam, rakus dan perilaku jelek lainnya dikatakan orang berkarakter jelek. Sebaliknya, orang yang perilakunya sesuai dengan kaidah moral disebut dengan berkarakter mulia. Karakter mengacu kepada serangkaian sikap (attitudes), perilaku (behaviors), motivasi (motivations), dan keterampilan (skills Individu yang berkarakter baik atau unggul adalah seseorang yang berusaha melakukan hal-hal yang terbaik terhadap Tuhan YME, dirinya, sesama, lingkungan, bangsa dan negara serta dunia internasional pada umumnya dengan mengoptimalkan potensi (pengetahuan) dirinya dan disertai dengan kesadaran, emosi dan motivasinya (perasaannya).
Ilmu dan Pendidikan Merupakan Investasi yang Mahal Begitulah yang sebenarnya, namun sering tidak disadari. Untuk itu sebagai orang tua wajib menyiapkan anak-anak kita. Karena seperti dalam sebuah hadits Nabi kita ditegur : "Didik dan persiapkanlah anak-anakmu, karena mereka diciptakan untuk hidup pada masa yang berbeda dengan masamu". Namun ilmu ini tidak dapat diperoleh begitu saja oleh seorang anak jika tidak ada peran serta dari keluarga dan masyarakat sekelilingnya. Maka tanggung jawab pendidikan oleh sebagian besar orang tergantung pada :
Orang tua, didasari oleh hadits Nabi, Setiap bayi yang lahir memiliki fitrah tauhid, orang tualah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani atau Majusi Lingkungan, selain keluarga sebenarnya lingkungan juga memiliki tanggung jawab pada pendidikan anak. Pada usia ini pendidikan di rumah masih dominan menentukan arah dan masa depan anak.
Kiranya kita sepakat bahwa keluarga merupakan faktor penting bagi pendidikan anak. Oleh karena itu wajib bagi kita orang tua untuk memberikan pendidikan pada anak-anak kita pada sekolah unggul untuk menjadi siswa yang unggul.
Sekolah Unggul Melahirkan Siswa Unggul. Unsur unsur sekolah unggul ada 4 aspek :
         a .Kepedulian
     bGuru yang cerdas
           cMateri yang cukup
           dWaktu dan kesempatan
Aspek 1 dan 4 merupakan 2 faktor yang tidak nampak, namun bisa dimunculkan dengan mengubah kesadaran akan tujuan kita membesarkan anak.
Aspek 2 dan 3 merupakan 2 faktor yang nampak, namun belum tentu disadari ada di dalam setiap rumah, tetapi hal inipun bisa diwujudkan.
Faktor 1 sampai 4 ada di lingkungan rumah kita, maka sekolah unggul dapat kita wujudkan di rumah. Faktor 1 merupakan faktor kunci dan terpenting, jika faktor ini tidak ada maka faktor 2~4 tidak akan muncul, namun jika faktor pertama ada maka faktor 2~4 akan muncul dengan sendirinya. Disekolah pertama (rumah/keluarga) selain materi-materi kognitif dapat ditumbuhkan dan dirangsang pada anak-anak juga materi-materi yang sangat penting untuk kehidupan sosialnya :
·     A. Etika
Perkembangan EQ (kecerdasan emosional) dan SQ (kecerdasan spiritual)
Yang terakhir ini memang harus menjadi bagian dari materi dalam setiap rumah tangga.
Anak-anak akan tumbuh berkembang jika keluarga mereka tumbuh berkembang dan jika seluruh masyarakat cukup peduli pada mereka. Guru harus cerdas.
Sebagian orang tua tidak dengan mudah menjalankan peran sebagai guru. Ada yang kurang percaya diri, ada yang tidak bisa menyediakan waktu, atau ada pula yang hanya karena tidak tahu, misalnya bahwa membaca keras-keras kepada seorang bayi atau anak yang baru belajar bicara penting sekali demi kemampuan anak mereka sesudah bersekolah.
·     B.    Metode
Memanfaatkan materi yang berlimpah di rumah atau di sekitar rumah sebagai laboratorium adalah cara yang cerdas (smart).
Ø       aBiasakan "nongkrong" di pinggir sungai untuk melakukan pengamatan (melatih pengamatan/observasi)
Ø       b.  Ajaklah anak mengetahui dan menghitung proses pembuatan es mambo untuk belajar jadi entrepreuneur         (konsep ekonomi)
  Anak-anak yang kita bekali pendidikan di rumah akan menjadi anak-anak yang mandiri, anak-anak yang tahu konsep bukan hapal.  Pendidikan adalah elemen penting dalam pembangunan bangsa karena melalui pendidikan, dasar pembangunan karakter manusia dimulai. Pendidikan karakter merupakan salah satu hal penting untuk membangun dan mempertahankan  jati diri bangsa. Pendidikan diharapkan mampu menghadirkan generasi yang berkarakter kuat, karena manusia sesungguhnya dapat dididik , dan harus sejak dini. Meski manusia memiliki karakter bawaan, tidak berarti karakter itu tak dapat diubah. Perubahan karakter mengandaikan suatu perjuangan yang berat, suatu latihan yang terus-menerus untuk menghidupi nilai-nilai yang baik dan tidak terlepas dari faktor lingkungan sekitar. Era keterbukaan informasi akibat globalisasi mempunyai faktor-faktor negatif antara lain mulai lunturnya nilai-nilai kebangsaan  yang dianggap sempit seperti patriotisme dan nasionalisme yang dianggap tidak cocok dengan nilai-nilai globalisasi dan universalisasi.
Prestasi belajar yang dicapai seorang pelajar merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor internal) maupun dari luar diri (faktor eksternal) para pelajar. Pengenalan terhadap  faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar penting sekali artinya dalam rangka membantu pelajar dalam mencapai prestasi belajar yang sebaik-baiknya. Ada tiga bagian faktor ekstern, yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat.
1.                Keluarga
2.               Sekolah
3.               Masyarakat.
       Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa:
a.  Faktor Intern Faktor intern yaitu faktor yang datang dalam diri pelajar itu sendiri. Faktor intern meliputi dari :
 1. Faktor Jasmaniah Faktor jasmaniah merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa dimana faktor tersebut berhubungan dengan kesehatan jasmani atau kondisi badan siswa. Sehingga apabila kondisi badan siswa yang sehat akan menjadi semangat dalam belajar, oleh karena itu, jasmani seorang siswa harus dijaga agar selalu dalam kondisi yang prima.
2. Faktor Psikologis Faktor eksteren adalah merupakan salah satu faktor intern yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Faktor psikologis ini berkenaan dengan kondisi kejiwaan siswa.
b.  Faktor ekstern adalah faktor yang berasal dari luar individu yang dapat mempengaruhi   prestasi belajar. Prestasi belajar yang dicapai oleh seseorang siswa merupakan hasil maksimal yang dilakukan oleh siswa.
Beberapa faktor yang berasal dari dalam diri siswa (Intern) maupun faktor yang
berasal dari luar siswa (Ekstern). Dan juga salah satu faktor yang tak kalah penting dari dalam diri siswa adalah minat belajar. Minat dapat mendorong seseorang siswa untuk dapat belajar dengan baik. Siswa yang mempunyai minat belajar yang tinggi akan menghasilkan prestasi belajar yang tinggi pula. Dimana siswa memperlihatkan adanya rasa senang dan melalui mau belajar tanpa ada pengaruh dari siapapun. Karena mereka melakukan semua itu didasari atas niat yang suci dan keikhlasan. Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa seorang pelajar yang mempunyai minat besar dalam belajar dapat di lihat dalam kegiatan belajarnya, adanya rasa senang, dan keihklasan dalam mencari ilmu yang semata-mata bukan karena paksaan melainkan kita harus beranggapan bahwa pentingnya untuk mencari ilmu bagaikan separuh nyawa kita, itu semua yang akan menjadikan pelajar unggul mendapatkan hasil belajar yang memuaskan. Siswa yang berminat dalam pelajaran akan merasa senang dan penuh perhatian dalam belajar, ia akan dengan suka rela aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Siswa yang demikian sudah barang tentu akan menguasai materi pelajaran dengan baik sehingga prestasi belajarnya pun akan meningkat pula. Keberhasilan sekolah tersebut pada output lebih disebabkan keunggulan dan minat siswa dan keluarganya untuk dapat berhasil lulus. Sedangkan peranan guru dalam keberhasilan siswanya relatif kecil.
Seorang pelajar yang masih polos seringkali mengikuti tingkah laku orang atau tempat main, bahkan lingkungan tempat tinggal, Perlu diketahui bahwa karakter berbeda dengan kepribadian. Kepribadian adalah sifat yang dibawa sejak lahir dengan kata lain kepribadian bersifat genetis. Pelajar yang senantiasa mempersiapkan segala sesuatu yang akan dihadapi, insyaallah dapat melewatinya dengan mudah. Menjadi pelajar yang sukses butuh persiapan, perjuangan dan pengorbanan. Karakter-karakter yang harus dimiliki seorang pelajar yang unggul :
1.       a  Optimistis
Optimis dalam melakukan segala hal yang baik. Pelajar yang cemerlang senantiasa yakin pada potensi diri sendiri untuk mencapai masa keemasan dalam pendidikan.
2    b.Tanggung Jawab
Pelajar yang unggul memiliki kesadaran dan kesediaan memikul tanggung jawab sebagai seorang pelajar yang menjadi harapan pada masa yang akan datang.
3    c   Ikhlas
Pelajar yang unggul memberikan tumpuan sepenuhnya kepada pelajaran ketika mengikuti pelajaran guru di kelas. Ikhlas dalam mencari ilmu, jangan ada rasa terpaksa dari pikiran atau hati karena dapat menyiksa diri sendiri.
4    d  Selalu Siap dan Tangkas
Pelajar yang unggul selalu siap dalam menghadapi ujian atau cobaan yang datang.
5    e   Tepat Waktu Belajar
Pelajar yang unggul menepati waktu pelajar yang telah ditetapkan pihak sekolah.
6    f   Hormati Orang Tua dan Guru
Pelajar yang unggul senantiasa menghormati orang tua dan guru.
7    g    Laksanakan Tugas yang diberi
Pelajar yang unggul senantiasa mengerjakan dan menyiapkan tugas yang telah diberi.
8    h    Gunakan Buku sebagai Sahabat
Pelajar yang unggul senantiasa menggunkan buku sebagai sahabat untuk mencari ilmu karena buku adalah gudang ilmu.
9    i    Sanggup Membawa Diri
Pelajar yang unggul dapat menjaga keselamatan diri dalam menghindari bentuk bahaya yang dapat mengancam tubuh. 
1.    j   Mengerjakan Shalat
Pelajar yang unggul senantiasa menjaga shalat. Bagi pelajar islam, tunaikan shalat lima waktu dan bagi pelajar non islam, melakukan amalan ibadah sesuai agama masing-masing.
1.    k  Ikhtiar, Doa, Tawakal
Pelajar yang unggul senantiasa berdoa dan menharapkan pertolongan Tuhan Yang Maha Esa dan juga berserah diri kepada tuhan serta tidak pernah putus asa atau menyerah apabila gagal

















Selasa, 28 Januari 2014

TENTANG DR. DINO PATTI DJALAL DAN GAGASANNYA












Dr Dino Patti Djalal adalah Duta BesarIndonesia untuk Amerika Serikat, seorang penulis pidato, pemuda aktivis, akademisi, dan penulis best seller nasional.
Dia sebelumnya merupakan Staf Khusus Urusan Internasional dan Juru Bicara Presiden untuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono - posisi yang telah diselenggarakan sejak Oktober 2004, dan diperpanjang ketika SBY terpilih kembali oleh tanah longsor untuk masa jabatan kedua tahun 2009. Yang membuat Dr Dino Patti Djalal jurubicara Presiden terpanjang melayani dalam sejarah modern Indonesia.
Dr Dino Patti Djalal dilahirkan dalam sebuah keluarga diplomatik pada 10 September 1965 di Beograd,Yugoslavia, anak kedua dari 3. Bersaudara. Pengalaman lahir di negara yang tidak lagi ada (Yugoslavia) berfungsi untuk mengingatkan dia tentang pentingnya tertinggi mempertahankan persatuan nasional untuk multi-budaya Indonesia. Ayahnya, Profesor Hasjim Djalal, adalah Duta Besar Indonesia untuk Kanada dan Jerman, dan pakar internasional tentang hukum laut. Hasjim Djalal adalah tokoh kunci dalam "kepulauan konsep", inovasi hukum di wilayah laut yang secara dramatis - dan damai - dikalikan wilayah kedaulatan teritorial Indonesia. Konsep kepulauan, ditolak dan ditentang oleh kekuatan maritim ketika diumumkan oleh Indonesia pada tahun 1957, sekarang merupakan bagian dari hukum internasional dan didukung sepenuhnya oleh Konvensi PBB tentang Hukum Laut.
Sebagai pelajar, Dino Djalal sempat menjalani pendidikan Islam (Muhammadiyah SD dan SMP Al Azhar Tinggi) dan pendidikan Barat - ia lulus dari Maclean High School di Virginia pada tahun 1981 pada usia 15 tahun, dan kemudian memperoleh gelar Bachelor's Degree in Political Science dari Carleton University (Ottawa, Kanada) dan gelar Master in Political Science dariSimon Fraser University (British Columbia, Kanada).
Pada tahun 2000, ia menerima gelar Doktor dari London School of Economics dan Ilmu Politik, setelah menyelesaikan dan mempertahankan tesis mengenai diplomasi preventif di bawah pengawasan para ulama terkemuka di Asia Tenggara almarhum Profesor Michael Leifer.
Dr Dino Patti Djalal bergabung dengan Departemen Luar Negeri Indonesia pada tahun 1987. Dia telah diposting ke Dili, London dan Washington DC, sebelum diangkat sebagai Direktur Urusan Amerika Utara (2002-2004). Dalam tahun-tahun awal karirnya, sebagai asisten kepada Direktur Jenderal untuk Urusan Politik Wiryono Sastrohandoyo, ia terlibat dalam konflik Kamboja, penyelesaian konflik Moro di Filipina, Laut Cina Selatan sengketa, dan konflik Timor Timur.
Dr Dino Patti Djalal yang pertama paparan publik dan internasional adalah ketika ia menjabat sebagai juru bicara Satuan Tugas untuk Pelaksanaan Jajak Pendapat di Timor Timur pada tahun 1999. Dia sangat sedih dan sangat sedih bahwa referendum berakhir dengan kekacauan dan kekerasan - hanya berlawanan dengan tertib dan damai hasil bahwa Pemerintah Indonesia telah berjanji maka PBB. Selama waktu itu, Dr Dino juga menjabat sebagai penghubung informal antara Menteri Luar Negeri Ali Alatas dan pemimpin perlawanan Kay Rala Xanana Gusmao, kemudian diadakan di penjara Cipinang. Dia sekarang menghitung Jose Ramos Horta dan Xanana Gusmao di antara teman baik.
Dr Dino Djalal - bekerja sama dengan Robert Scher dari Pentagon - adalah conceptor dari "US-Indonesia Security Dialog", konsultasi bilateral tahunan pada masalah-masalah keamanan dan pertahanan yang dikandung pada tahun 2001, dan terus sampai hari ini. Signifikan, dialog ini dimulai 4 tahun sebelum Indonesia-US militer-untuk-hubungan militer yang normal pada tahun 2005.
Dr Dino Djalal juga conceptor Kehutanan-11 proses, proses konsultatif yang melibatkan negara hutan hujan tropis di Asia, Afrika dan Amerika Latin, untuk meningkatkan peran kritis mereka sebagai bagian dari karbon global terhadap perubahan iklim.
Dia juga salah satu arsitek dari Global Inter-Media Dialog, sebuah proses yang disponsori bersama antara Indonesia dan Norwegia untuk mempromosikan kebebasan pers serta toleransi agama dan budaya, dan dikandung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada masa setelah krisis kartun . Pertama Global Inter-Media Dialog diselenggarakan di Bali pada 2 September 2006 dihadiri oleh wartawan dari barat dan negara-negara Islam. Diskusi berlangsung dengan bebas tanpa campur tangan Pemerintah.
Dr Dino juga merupakan conceptor dari Presiden Visitor's Program, sebuah program tahunan untuk mengundang Friends of Indonesia dari seluruh dunia untuk mengunjungi Indonesia selama waktu perayaan kemerdekaan pada pertengahan Agustus. Program ini kini dikelola oleh Departemen Luar Negeri oleh diplomat mampu Umar Hadi.
Dr Dino adalah Sherpa Indonesia untuk G-8 Outreach Summit pertemuan di Hokkaido, Jepang pada tahun 2008. Dia juga adalah wakil Indonesia "Pimpinan Network di Perserikatan Bangsa-Bangsa Dukungan Reformasi" pada tahun 2005, dipimpin oleh Perdana Menteri Swedia Göran Persson. Pada bulan Mei 2009, di New York City, Dr Dino diwakili Presiden Yudhoyono dalam acara gala dinner tahunan untuk Sisa's 100 Orang Paling Berpengaruh di dunia.
Sebagai penulis pidato Presiden, Dr Dino Djalal telah bekerja erat dengan Presiden Yudhoyono untuk mengubah gaya dan nada pidato Presiden internasional - lebih kepribadian, lebih punchy dan kurang mekanis, kurang konvensional, kurang berbunga-bunga, pendek dan kalimat-kalimat yang jelas, lebih mudah untuk telinga. Dr Dino kini mengelola sebuah lokakarya tentang pidato-menulis untuk pejabat pemerintah.
Dino gairah terbesar dalam urusan pemuda. Sejak 2008, ia telah mendirikan "Innovative Leaders Forum" untuk mempromosikan kepemimpinan inovatif dari semua sektor masyarakat Indonesia. Forum telah mengadakan serangkaian seminar publik yang muncul menampilkan pemimpin dalam bidang: tata pemerintahan daerah, pendidikan, pekerja perdamaian, kesehatan, reformasi birokrasi, kewirausahaan, Islam moderat, dan perubahan iklim.
Dr Dino telah muncul di radio dan mengunjungi universitas di Jawa dan Sumatra untuk menyajikan kasus pluralistik terbuka nasionalisme dan internasionalisme Indonesia baru. Tema yang sering muncul dalam pidato-pidatonya adalah penting bagi pemuda untuk berpikir untuk diri mereka dan waktu mereka sendiri, dan menghindari dogmatisme yang kaku yang khas dari pendidikan intelektual di masa lalu. Dia berpendapat bahwa kunci keberhasilan Indonesia adalah untuk mengembangkan pola pikir didorong oleh kesempatan, bukan ketakutan; dan bahwa xenofobia, ultra-nasionalisme dan radikalisme adalah sebagai merusak dan distractive untuk generasi sekarang di Indonesia seperti korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) adalah untuk generasi tahun 1980-an.
Dia juga selalu mengingatkan Indonesia bahwa mereka kini memiliki kemewahan strategis untuk hidup di dunia dimana satu negara tidak menganggap Indonesia sebagai musuh dan sebaliknya tidak ada negara dianggap oleh Indonesia sebagai musuh. Hal ini menyajikan kesempatan langka untuk membuat seluruh dunia untuk menjadi pro-Indonesia, dan bahwa anti-barat atau xenophobia dilihat masih dipegang oleh beberapa kalangan hanya menimbulkan kehilangan peluang yang membahayakan kepentingan nasional. Ia juga mendorong para pemuda untuk kreatif memeluk - bukan menghindari - globalisasi, yang ia gambarkan sebagai kekuatan terbesar abad ke-21, sama seperti Indonesia berhasil merangkul nasionalisme sebagai kekuatan terbesar abad ke-20.
Dalam birokrasi, Dr Dino telah terus-menerus menganjurkan tentang perlunya pejabat dan pengamat untuk membunuh dengan teori-teori konspirasi yang berlebihan dan mentalitas pengepungan, dan untuk berani menyempurnakan pandangan mereka atas munculnya realitas dunia baru yang berani. Fase kesukaannya, salah satu poin yang tanpa kenal lelah, adalah: "Hari ini, Indonesia adalah negara yang berbeda di tempat yang berbeda di dunia yang berbeda".
Untuk mempromosikan nasionalisme yang sehat, Dino juga telah menghasilkan beberapa klip video yang menampilkan band-band populer Cokelat dan Samsons, yang menggambarkan kegiatan Indonesia pasukan penjaga perdamaian di Libanon.
Dr Dino Djalal adalah pendiri Modernisator - sebuah gerakan seperti yang berpikiran reformis progresif dan pemimpin muda yang memeluk slogan "layanan, inovasi, kesempurnaan, keterbukaan, konektivitas". Tim yang membanggakan Modernisator dinamis pemimpin muda dari berbagai sektor, seperti: Chatib Basri, Emirsyah Satar, Gita Wiryawan, Sandiaga Uno, Lin Che Wei, Omar Anwar, Chrisma Al-banjar, Dian Sasatrowardoyo. The Manifesto Modernisator, yang menguraikan visi abad ke-21 Indonesia, dipandang oleh Prof pemikir Asia Kishore Mahbubani sebagai "sebuah pesan yang berani merangkul modernitas dan keberagaman. Pesan kosmopolitan yang berlawanan dengan pesan dari kelompok agama radikal. Jika gerakan Modernisator terbakar, itu akan lebih memperkuat toleant terbuka dan sifat masyarakat Indonesia ", dan oleh Ketua GE Jeff Imelt sebagai" visi bisnis terbaik yang pernah ia dengar "- keduanya adalah pembicara tamu di acara Modernisator.
Dr Dino juga merupakan conceptor dari Generasi-21, sebuah program yang bertujuan untuk membangkitkan dan mengembangkan rasa identitas yang unik - dan menantang - di kalangan pemuda sebagai generasi pertama abad ke-21 - oleh karena itu, istilah "Generasi 21". Puncak dari program ini adalah sebuah acara televisi "Generasi 21: Young Leaders Asia Pacific Dialog" yang menampilkan 60 pemimpin muda dari 16 negara di kawasan Asia Pasifik (termasuk Myanmar) terlibat dalam perdebatan yang hidup mengenai tantangan abad ke-21 dan kemungkinan solusi - meliputi geopolitik, krisis keuangan, globalisasi, konflik, urusan daerah, pendidikan, teknologi, kewirausahaan, perubahan iklim. 90 menit acara televisi sebenarnya adalah versi kental 6-jam diskusi panjang di kalangan pemimpin muda. Sementara bintang-bintang dari acara televisi itu para peserta, para pemimpin dunia juga ambil bagian untuk menginspirasi mereka baik secara langsung dalam studi atau thrugh video dan pesan tertulis: Presiden Barack Obama, Vice President Budiono, Perdana Menteri Thailand Abhisit Vejjajiva, Kishore Mahbubani, ASEAN Sekretaris Jenderal Surin Pitsuwan, penerima Nobel Muhammad Yunus, Tony Fernández. Program ini disiarkan pada November 2009 oleh SCTV, dan bersama-sama diproduksi oleh Modernisator, Asialink (Australia) dan McKinsey.
Pada Oktober 2009, Dr Dino juga menghasilkan "Luar biasa Indonesia", film pendek dan klip untuk merayakan proyek transformasi Indonesia ke dalam hidup stabil demokrasi, yang disiarkan di CNN, CNBC, Al Jazeera, BBC dan stasiun internasional lainnya.
Dr Dino Patti Djalal adalah anggota Dewan Pemerintahan Institut Perdamaian dan Demokrasi, yang didirikan oleh Forum Demokrasi Bali; seorang anggota Dewan Eksekutif Dewan Bahasa Indonesia World Affairs (ICWA); dan komisaris pada Danareksa, sebuah perusahaan investasi Pemerintah.
Dr Dino Patti Djalal telah menulis banyak artikel untuk media massa domestik dan internasional. Ia juga menulis 5 buku:
"Para geopolitik maritim di Indonesia kebijakan teritorial" (Jakarta: CSIS, 1996)
"Transformasi Indonesia" (Jakarta: Gramedia, 2005)
"Indonesia pada bergerak" (Jakarta: Gramedia, 2006); kemudian diterjemahkan ke dalam "Indonesia Unggul" (Jakarta: Gramedia, 2008)
"Harus Bisa!" (Jakarta: Merah Putih, 2008)
"Energi Positif" (Jakarta: Merah Putih, 2009)
Buku keempat "Harus Bisa!" Telah menjadi best seller nasional di Indonesia - sekitar 1,7 juta kopi telah dicetak. Buku itu berisi cerita-cerita politik, anekdot, dan pelajaran kepemimpinan dari Presiden SBY, diambil dari buku harian pribadinya sebagai Juru Bicara Presiden-di Jakarta Globe menyebutnya "buku terbaik mengenai kepemimpinan di Indonesia". Ribuan komentar diposting di Facebook telah disebut buku "inspirasional".
Buku itu berubah menjadi acara televisi oleh TransTV tahun 2009. "Harus Bisa!" Telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan judul "The Can Do Kepemimpinan", dan sekarang sedang diterjemahkan ke dalam bahasa Mandarin. Buku ini juga digunakan dalam pendidikan / pelatihan kurikulum Departemen Luar Negeri, militer Indonesia (TNI) dan polisi nasional. Pada tahun 2008, dalam peringatan Centennial Indonesia, buku itu dikirim ke perpustakaan Sekolah Tinggi, Pesantren, Perguruan Tinggi dan Universitas di seluruh Indonesia.
Dino Djalal menikah dengan Rosa Rai Djalal, dan mereka diberkati dengan 3 anak-anak: Alexa, Keanu dan Chloe. Rosa adalah seorang dokter gigi, lulusan Universitas Indonesia dan dilatih di Columbia University. Dia juga menjalankan sebuah sekolah dasar yang memberikan pendidikan, bebas biaya, kepada anak-anak dari keluarga miskin di Cilegon, Jawa Barat.

 
Flag Counter